BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 31 Mei 2017

Apakah puasa kita sudah baik? mari kita koreksi masing-masing, hanya kita yang tahu.


Tanda-Tanda Puasa yang Baik :


Ibadah puasa sebenarnya sebuah proses untuk kembali kepada fitrah kita sebagai manusia. Bertingkah laku sebagai manusia yang berbudaya tinggi. Bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk seluruh alam karena kita adalah kholifah Allah di muka bumi. Itulah orang yang bertaqwa. Oleh karenanya tanda-tanda yang bisa dijadikan parameter untuk mengukur keberhasilan puasa kita adalah :

1.       Badan lebih sehat.
Puasa yang baik adalah puasa yang mampu mengubah pola makan seseorang secara lebih sehat. Dan orang yang bertaqwa adalah orang yang mampu mengendalikan diri dalam hal makan, minum dan gaya hidupnya. Dan kebiasaan itu terus dibawa walaupun di hari-hari luar bulan puasa.

2.     Emosi lebih rendah.
Puasa yang sebenarnya itu tidak hanya menahan rasa lapar dan haus, tapi melatih emosi agar selalu dalam kendali akal. Emosi adalah manifestasi dari ego seseorang. Emosi biasanya terkait dengan kepentingan pribadi yang tidak kesampaian. Misalnya marah, dendam, iri, dengki dan sebagainya. Puasa yang baik adalah yang dapat mengendalikan semua itu.

3.     Pikiran lebih jernih.
Pikiran yang jernih disebabkan oleh dua hal. Pertama, makan yang tidak terlalu banyak, sehingga kerja otak terganggu oleh rasa kantuk. Dan yang kedua, emosi yang rendah. Oleh karenanya orang yang tidak terlalu kenyang dibarengi dengan emosi yang rendah, pikirannya jadi jernih dalam menghadapi berbagai macam persoalan. Dan pikiran yang jernih menyebabkan akal kita berjalan secara profesional. Orientasinya mengarah kepada kemanfaatan dan kemaslahatan bersama.

4.     Sikap lebih bijaksana.
Yakni dari pikiran yang jernih itulah menimbulkan sikap yang bijaksana. Orang yang tidak bisa berfikir jernih, dipastikan tidak bijaksana. Yang ada dibenaknya adalah kepentingan-kepentingan sempit. Misalnya hanya berpihak pada diri sendiri atau golongannya sendiri saja, atau berfikir jangka pendek saja.

5.     Hati lebih lembut dan peka.
Hati lembut dan peka sebenarnya dua hal yang terkait. Jika hatinya lembut, pasti juga peka. Hati ini adalah hati yang mudah tersentuh, punya kepedulian tinggi dan kepekaan terhadap penderitaan orang-orang di sekitarnya. Seperti hati para Nabi dan Rasul.

6.     Ibadahnya lebih bermakna.
Seseorang yang bisa mengontrol dirinya dengan baik, dia akan bisa meresapi makna ibadahnya. Karena makna ibadah adalah penyerahan sepenuhnya kepada Allah, merasa dirinya diperhatikan oleh Allah, dan bahkan merasa dekat dan dapat berdialog dengan Allah. Itulah makna ibadah.

7.     Lebih tenang dan tawadlu’

Berpuasa adalah tingkat keikhlasan yang tinggi, karena ibadah ini tidak ada yang tahu kecuali Allah dan dirinya. Ketika seseorang mencapai keikhlasan yang tinggi, hatinya tidak akan pernah gelisah dan khawatir. Ia telah dapat merasakan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini adalah kehendakNYA semata. Karena itu ia dapat mengikhlaskannya.

0 komentar:

Posting Komentar