Apakah puasa kita sudah baik? mari kita koreksi masing-masing, hanya kita yang tahu.
Tanda-Tanda Puasa yang Baik :
Ibadah puasa sebenarnya sebuah proses untuk kembali kepada fitrah
kita sebagai manusia. Bertingkah laku sebagai manusia yang berbudaya tinggi.
Bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk seluruh alam karena kita adalah
kholifah Allah di muka bumi. Itulah orang yang bertaqwa. Oleh karenanya
tanda-tanda yang bisa dijadikan parameter untuk mengukur keberhasilan puasa
kita adalah :
1.
Badan lebih sehat.
Puasa yang baik
adalah puasa yang mampu mengubah pola makan seseorang secara lebih sehat. Dan
orang yang bertaqwa adalah orang yang mampu mengendalikan diri dalam hal makan,
minum dan gaya hidupnya. Dan kebiasaan itu terus dibawa walaupun di hari-hari
luar bulan puasa.
2.
Emosi lebih rendah.
Puasa yang
sebenarnya itu tidak hanya menahan rasa lapar dan haus, tapi melatih emosi agar
selalu dalam kendali akal. Emosi adalah manifestasi dari ego seseorang. Emosi
biasanya terkait dengan kepentingan pribadi yang tidak kesampaian. Misalnya
marah, dendam, iri, dengki dan sebagainya. Puasa yang baik adalah yang dapat
mengendalikan semua itu.
3.
Pikiran lebih jernih.
Pikiran yang
jernih disebabkan oleh dua hal. Pertama, makan yang tidak terlalu
banyak, sehingga kerja otak terganggu oleh rasa kantuk. Dan yang kedua,
emosi yang rendah. Oleh karenanya orang yang tidak terlalu kenyang dibarengi
dengan emosi yang rendah, pikirannya jadi jernih dalam menghadapi berbagai
macam persoalan. Dan pikiran yang jernih menyebabkan akal kita berjalan secara profesional.
Orientasinya mengarah kepada kemanfaatan dan kemaslahatan bersama.
4.
Sikap lebih bijaksana.
Yakni dari
pikiran yang jernih itulah menimbulkan sikap yang bijaksana. Orang yang tidak
bisa berfikir jernih, dipastikan tidak bijaksana. Yang ada dibenaknya adalah
kepentingan-kepentingan sempit. Misalnya hanya berpihak pada diri
sendiri atau golongannya sendiri saja, atau berfikir jangka pendek saja.
5.
Hati lebih lembut dan peka.
Hati lembut dan
peka sebenarnya dua hal yang terkait. Jika hatinya lembut, pasti juga peka.
Hati ini adalah hati yang mudah tersentuh, punya kepedulian tinggi dan kepekaan
terhadap penderitaan orang-orang di sekitarnya. Seperti hati para Nabi dan
Rasul.
6.
Ibadahnya lebih bermakna.
Seseorang yang
bisa mengontrol dirinya dengan baik, dia akan bisa meresapi makna ibadahnya.
Karena makna ibadah adalah penyerahan sepenuhnya kepada Allah, merasa dirinya
diperhatikan oleh Allah, dan bahkan merasa dekat dan dapat berdialog dengan
Allah. Itulah makna ibadah.
7.
Lebih tenang dan tawadlu’
Berpuasa adalah
tingkat keikhlasan yang tinggi, karena ibadah ini tidak ada yang tahu kecuali
Allah dan dirinya. Ketika seseorang mencapai keikhlasan yang tinggi, hatinya
tidak akan pernah gelisah dan khawatir. Ia telah dapat merasakan bahwa segala
sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini adalah kehendakNYA semata. Karena itu
ia dapat mengikhlaskannya.
0 komentar:
Posting Komentar