BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 01 Mei 2017

Kitab safinah kitab terpopuler di Indonesia?


Image result for Kitab Safinah
Kitab safinah adalah kitab paling terkenal khususnya di Indonesia, hampir disemua tempat pendidikan agama, majlis ta'lim, mushola dan masjid para santrinya mangaji kitab tersebut.
Kitab ini ditulis oleh Asy-Syaikh Al-Faqih Salim bin ‘Abdullah bin Sa’d bin ‘Abdullah bin Sumair Al-Hadhrami Al-Batawi Asy-Syafi’i –rahimahullah– (wafat 1271 H). Beliau adalah seorang ulama kenamaan asal Hadhramaut, Yaman yang tidak hanya pandai ilmu syariat, namun beliau juga mahir dalam masalah persenjataan. Oleh karena kemahirannya itu, beliau pernah ditunjuk sebagai delegasi pembeli senjata oleh pemerintah Yaman.
Adapun kitab yang kita bicarakan ini bahasannya adalah mengenai aqidah dan fiqih. Di permulaan kitab, Syaikh Salim menyinggung masalah rukun Islam yang lima, rukun iman yang enam, dan makna “laa ilaaha illallah”. Beliau berkata:
“Pasal: Dan makna laa ilaaha illallah adalah tidak ada tuhan yang haq di alam ini kecuali Allah.”
Selanjutnya beliau membicarakan fiqih berdasarkan madzhab Syafi’i. Namun tidak semua bab-bab fiqih dibicarakan dalam kitab ini. Adapun yang dibicarakan adalah meliputi:
Kitab thaharah, yang meliputi 18 pasal.
Kitab shalat, yang terdiri dari 27 pasal.
Kitab jana-iz, yang terdiri dari 7 pasal.
Kitab zakat, yang terdiri dari 1 pasal.
Sampai di sini selesailah kitab Safinah ini karena memang –sebagaimana yang disampaikan Ust. Dr. Muhammad Arifin Baderi, MA- kitab ini belum sampai selesai. Namun demikian, kitab ini mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat kaum muslimin dan para ulamanya. Hal ini menjadi tanda –sebagaimana yang dikatakan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin bahwa karangan-karangan ulama yang banyak dipelajari dan dipakai merupakan tanda keikhlasan penulisnya- keikhlasan dan ketulusan beliau.
Selanjutnya sebagian ulama, tepatnya adalah Syaikh Muhammad Nawawi bin ‘Umar Al-Jawi Al-Bantani Al-Makki Asy-Syafi’i –rahimahullah– menambahkan satu pembahasan lagi yang di kemudian hari terus dicantumkan bersama kitab aslinya. Satu bahasan itu adalah kitab puasa yang terdiri dari 8 pasal. Alasan beliau menambahkan kitab puasa ini karena banyaknya person yang terbebani ibadah ini, lain halnya dengan kitab haji yang lebih sedikit ahli taklifnya dan karena penjelasannya memerlukan pembahasan yang lebih panjang. Karenanya beliau menulis kitab tersendiri dalam masalah haji ini, yaitu Fathul Mujib syarh Mukhtashar Al-Khathib fil Manasik yang baru-baru ini diterbitkan Dar Ibn Hazm Beirut.
Adapun mengenai perhatian para ulama terhadap kitab ini, maka sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan banyak di antara mereka yang mengajarkan kitab ini pada santri-santrinya dan kaum muslimin pada umumnya. Bahkan kitab ini hampir dipakai sebagai kitab muqarrar di setiap pesantren –terutama pesantren tradisional- di Indonesia dan lainnya. Juga di Yaman, Afrika, dan lainnya sangat akrab dengan kitab yang satu ini.
Kitab Safinah ini sudah mendapatkan syarah dan komentar dari para ulama Islam di pelbagai penjuru dunia. Di antaranya adalah:
 Inarah Ad-Duja fi Syarh Tanwir Al-Huja Nazhm Safinah An-Naja, karya Syaikh Muhammad Husain Al-Maliki Al-Makki. Kitab ini adalah syarah besar untuk kitab Safinah. Nazhamnya sendiri dinazham oleh Syaikh Ahmad bin Shiddiqi Al-Lasemi (Kiai Lasem). Kitab ini sudah dicetak oleh Al-Haramain Indonesia.
• Kasyifah As-Saja syarh Safinah An-Naja, karya Syaikh Muhammad Nawawi bin ‘Umar Al-Jawi Al-Makki. Kitab ini merupakan kitab muqarrar di Afrika. Cetakan kitab ini amat banyak, di antaranya yang terbaru adalah cet. Darul Kutub Al-Ilmiyah Beirut, Dar Ibn Hazm Beirut, Al-Haramain Indonesia, dan lain-lain.
• Nail Ar-Raja bi Syarh Safinah An-Naja, karya Syaikh Ahmad bin Umar Asy-Syathiri Al-Hadhrami. Pertamakali dicetak di Mesir dan telah habis semua, dan baru-baru ini dicetak Darul Minhaj KSA.
Setelah beliau selesai menyarah kitab Zakat, beliau berkata, “Ini lah akhir syarah kami, selesailah kitab Safinah An-Naja’ karya Al-‘Allamah Asy-Syaikh Salim Abu ‘Abdullah bin Sa’d bin Sumair Al-Hadhrami. Semoga Allah memberikan manfaat bagi kita dengannya. Amiin.
“Dan Asy-Syaikh Al-Fadhil Muhammad Nawawi Al-Jawi telah melampirinya dengan beberapa pasal tentang puasa karena banyak dibutuhkan dan banyak yang terbebani, maka kami menyukai untuk mensyarahnya agar faidahnya menjadi sempurna.” (Nail Ar-Raja hlm. 265)
• Ad-Durrah As-Saminah Hasyiyah ‘ala As-Safinah, karya Syaikh Ahmad bin Muhammad Al-Hadhrami.
• Wasilah Ar-Raja Syarh Safinah An-Naja, karya Syaikh Hasan bin ‘Umar Asy-Syairazi.
 Ghayah Al-Muna Syarh Safinah An-Naja, karya Syaikh Muhammad bin ‘Ali Ba ‘Athiyyah Al-Hadhrami Ar-Ru’ani. Kitab ini merupakan syarah yang cukup luas untuk kitan Safinah dalam seperempat ibadah beserta syarah kitab puasa yang dilampirkan oleh Al-‘Allamah Muhammad Nawawi Al-Jawi –rahimahullah- dalam kitanya, Kasyifah As-Saja, dan kitab haji yang ditambahkan oleh pensyarah –hafizhahullah-. Maka jadilah syarah ini mencakup seperempat ibadah. Syarah ini mempenyai keistimewaan dengan jelas ungkapanya, mudah uslubnya, kemusykilannya dipecahkan, dan penghimpunan ihtirazat dan kaidah-kaidah yang sangat diperlukan penuntut ilmu. Selain itu penulis juga memperhatikan penyebutan dalil dan alasan (ta’lil) yang dikandung kitab matan, penjelasan khilaf di antara Syaikhain, Ibnu Hajar dan Ar-Ramli, taqri’ masalah-masalah, mengeluarkan kesimpulan, memperjelas permasalahan kontemporer yang dikandung kitab dari bab-bab fiqih, dan menjelaskan judul-judul kitab yang belum dicakup kitab matan agar faidahnya menjadi sempurna.
Kitab ini terdiri dari 720 halaman dalam bentuk jiid sedang. Kitab ini juga telah memperoleh taqrizh (pujian) dari kalangan ulama yang mulia.
Yang perlu diperhatikan dan diwaspadai dalam kitab ini ialah bahwa penulis kitab ini, Syaikh Ba ‘Athiyyah, ketika membahas permasalahan ‘aqidah tidak mengacu pada ‘aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, namun beliau mengacu pada ‘aqidah Asy’ariyyah.
• Dan lain-lain.
Nazham-nazham kitab Safinah:
• Tanwir Al-Hija Nazhm Safinah An-Naja, karya Syaikh Ahmad bin Shiddiqi Al-Fasuruwani Al-Lasimi.
• Al-Lu’lu’ah As-Saminah Nazh As-Safinah, karya Syaikh Muhammad bin ‘Ali Ba Hana Al-Kindi.
• Ash-Shubha As-Saminah Nazhm As-Safinah, karya Syaikh Ahmad Masyhur bin Thaha Al-Haddad.

0 komentar:

Posting Komentar