BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 27 Juli 2018

KHUTBAH GERHANA BULAN



Khutbah GERHANA BULAN I

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَاخْتِلَافَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآَيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
.
قَالَ اللهُ تَعَالَى : وَمِنْ ءَايَٰتِهِ ٱلَّيْلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا۟ لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ 

Jamaah shalat gerhana bulan as‘adakumullah,

Setiap orang di antara kita barangkali sudah mengimani bahwa seluruh keberadaan alam semesta ini diciptakan oleh Allah subhânahu wata‘âlâ. Gunung, laut, rerumputan, binatang, udara, benda-benda langit, jin, manusia, hingga seluruh detail organ dan sel-sel di dalamnya tidak luput dari penguasaan dan pengaturan Allah. Tak satu pun makluk lepas dari sunnatullah. Inilah makna Allah sebagai Rabbul ‘âlamîn, pemilik sekaligus penguasa dari seluruh keberadaan; al-Khâliqu kulla syaî’, pencipta segala sesuatu. Apa saja dan siapa saja. Namun, apakah nilai lebih selanjutnya setelah kita mempercayai itu semua?

Allah menciptakan segala sesuatu tak lain sebagai ayat atau tanda akan beradaan-Nya. Dalam khazanah Islam lazim kita dengar istilah ayat qauliyyah dan ayat kauniyyah. Yang pertama merujuk pada ayat-ayat berupa firman Allah (Al-Qur’an), sedangkan yang kedua mengacu pada ayat berupa ciptaan secara umum, mulai dari semesta benda-benda langit sampai diri manusia sendiri.

Dalam Al-Qur’an dijelaskan:


سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ 

“Kami (Allah) akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (ayat) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri….” (QS Fushshilat [41]:53 )

Tanda (ayat) tetap akan selalu berposisi sebagaimana tanda. Ia medium atau perantara untuk mencapai sesuatu. Kita bisa tahu udara sedang bertiup ke arah utara ketika kita menyaksikan daun pepohonan sedang bergerak ke arah utara. Kita bisa tahu dari kejauhan sedang terjadi kebakaran saat menyaksikan kepulan asap membumbung ke udara. Dalam konteks ini, fenomena daun bergerak dan membumbungnya asap hanyalah perantara bagi yang melihatnya tentang apa yang berada di baliknya, yakni udara dan api. 

Dalam skala yang lebih besar dan lebih hakiki, fenomena pergerakan benda-benda langit yang demikian tertib, agung, dan menakjubkan adalah tanda akan hadirnya Dzat dengan kekuasaan yang tak mungkin tertandingi oleh apa pun dan siapa pun. Dialah Allah subhânahu wata‘âlâ.

Dengan demikian, fenomena gerhana bulan yang kita saksikan saat ini pun seyogianya kita posisikan tak lebih dari ayat. Kita patut bersyukur mendapat kesempatan melewati momen-momen indah tersebut. Selain menikmati keindahan dan mengagumi gerhana bulan, cara bersyukur paling sejati adalah meresapi kehadiran Allah di balik peristiwa alam ini. 

Jamaah shalat gerhana bulan as‘adakumullah,

Jika kita sering mendengar anjuran untuk mengucapkan tasbih “subhânallâh” (Mahasuci Allah) kala berdecak kagum, maka sesungguhnya itu manifestasi dari ajaran bahwa segala sesuatu—bahkan yang menakjubkan sekalipun—harus dikembalikan pada keagungan dan kekuasaan Allah. Kita dianjurkan untuk seketika mengingat Allah dan menyucikannya dari godaan keindahan lain selain Dia. Bahkan, Allah sendiri mengungkapkan bahwa tiap sesuatu di langit dan di bumi telah bertasbih tanpa henti sebagai bentuk ketundukan kepada-Nya
.
Dalam Suarat al-Hadid ayat 1 disebutkan
:
سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Artinya: “Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Sementara dalam Surat al-Isra ayat 44 dinyatakan:

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

Artinya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”

Jamaah shalat gerhana bulan as‘adakumullah,

Apa konsekuensi lanjutan saat kita mengimani, menyucikan, serta mengagungkan Allah? Tidak lain adalah berintrospeksi betapa lemah dan rendah diri ini di hadapan Allah. Artinya, meningkatnya pengagungan kepada Allah berbanding lurus dengan menurunnya sikap takabur, angkuh atas kelebihan-kelebihan diri, termasuk bila itu prestasi ibadah. Yang diingat adalah ketakberdayaan diri, sehingga memunculkan sikap merasa bersalah dan bergairah untuk memperbanyak istighfar.

Dalam momen gerhana bulan ini pula kita dianjurkan untuk menyujudkan seluruh kebanggaan dan keagungan di luar Allah, sebab pada hakikatnya semuanya hanyalah tanda
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya,” (QS Fushilat [41]: 37).

Dalam tataran praktis, ada yang memaknai perintah sujud pada ayat tersebut sebagai perintah untuk melaksanakan shalat gerhana sebagaimana yang kita lakukan pada malam hari ini.  Momen gerhana bulan juga menjadi wahana tepat untuk memperbanyak permohonan ampun, tobat, kembali kepada Allah sebagai muasal dan muara segala keberadaan.

Semoga fenomena gerhana bulan kali ini meningkatkan kedekatan kita kepada Allah subhânahu wata‘âlâ, membesarkan hati kita untuk ikhlas menolong sesama, serta menjaga kita untuk selalu ramah terhadap alam sekitar kita. Wallahu a’lam.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ



Senin, 16 Juli 2018

Terjemah kitab safinah lengkap



MUQODIMAH KITAB

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّحِيْمِ

الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين وصلى الله على سيدنا محمد خاتم النبيين وأله وصحبه أجمعين ولاحول ولاقوة الا بالله العلى العظيم
Dengan mengharap barakah (tambahnya kebaikan) saya memulai belajar dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Segala puji bagi Alloh SWT Tuhan semesta alam, hanya kepada-Nya kami mohon pertolongan atas segala urusan dunia dan agama (akherat). Semoga Alloh SWT senantiasa mencurahkan rahmat ta’dzim serta salam atas junjungan kita nabi Muhammad saw yang menjadi penutup para nabi dan semoga tercurah atas keluarga dan para shahabatnya.

Tiada daya upaya dan kekuatan untuk meninggalkan maksiat dan menjalankan ibadah kecuali dengan pertolongan Alloh SWT yang maha tinggi lagi maha agung.

FASAL RUKUN ISLAM

فصل اركان الاسلام شهادة أن لا اله الا الله وأن محمدا رسول الله واقام الصلاة وايتاء الزكاة وصوم رمضان وحج البيت من استطاع اليه سبيلا
Rukun Islam ada lima, yaitu :
1.      Mengucapkan syahadat (Bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan nabi Muhammad adalah utusan Alloh)
2.      Mendirikan sholat
3.      Menunaikan zakat
4.      Puasa dibulan suci Romadlon
5.      Haji ke Baitulloh bagi orang yang mampu.
Ket  : Mampu artinya ada biaya untuk pulang pergi haji dan biaya untuk orang yang wajib  dinafaqohi selama pergi haji dan aman perjalananya.

FASAL RUKUN IMAN

فصل أركان الايمان ستة أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله وباليوم الاخر وبالقدر خيره وسره من الله تعالى

Rukun Iman ada enam, yaitu  :
1.      Iman kepada Alloh
2.      Iman kepada malaikat-malaikat Alloh
3.      Iman kepada kitab-kitab Alloh
4.      Iman kepada utusan-utusan Alloh
5.      Iman kepada hari akhir
6.      Iman kepada taqdir (ketetapan Alloh), bahwasanya baik dan buruknya taqdir semua datangnya dari Alloh.

Ket  : Pengertian Iman adalah kumpulnya tiga perkara  yaitu : Tasdiq bil Qolbi (membenarkan dengan hati), Iqror bil lisan (mengakui  dengan lisan) dan ‘Amal bil arkan (beramal dengan seluruh anggota badan).

FASAL ARTI SYAHADAT TAUHID

فصل  ومعنى لا اله الا الله لا معبود بحق فى الوجود الا الله

Arti yang terkandung dalam lafad La ilaaha illalloh adalah bahwasanya tiada Tuhan yang berhak disembah dalam keberadaan-Nya kecuali Alloh SWT.

FASAL TANDA TANDA BALIGH

فصل  علامة البلوغ ثلاث تمام خمس عشرة سنة فى الذكر والانثى والاحتلام فى الذكر والأنثى لتسع سنين والحيض فى الانثى لتسع سنين
Tanda-tanda orang baligh ada tiga, yaitu  :
1.      Sampurna berumur 15 tahun (sesuai kalender hijriyah) bagi laki-laki dan perempuan, apabila sebelum umur 15 tahun belum pernah haidl atau mimpi basah
2.      Mimpi basah, yang dimaksud adalah keluarnya sperma/mani baik dalam keadaan tidur atau tidak, dengan sengaja atau tidak, bagi laki-laki dan perempuan setelah berumur 9 tahun (sesuai kalender hijriyah)
3.      Keluarnya darah haidl bagi perempuan setelah berumur 9 tahun (sesuai kalender hijriyah)
Keterangan  : Baligh adalah batas umur seseorang menerima taklif (beban menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan).

FASAL SYARAT BERSUCI MENGGUNAKAN BATU
(فصل) شروط اجزاء الحجر ثمانية ان يكون بثلاثة احجار وان ينقى المحل وان لا يجف النجس ولا ينتقل ولا يطرأ عليه أخر ولا يجاوز صفحته وحشفته ولا يصيبه ماء وان تكون الاحجار طاهرة
Syarat-syarat diperbolehkannya bersuci (cebok) menggunakan batu ada delapan, yaitu  :
1.      Bersuci menggunakan minimal 3 batu
2.      Bersuci sampai tempatnya najis bersih dari najis tersebut
3.      Keadaanya najisnya tidak kering
4.      Najisnya tidak pindah dari asal tempat keluarnya
5.      Najisnya tidak tercampur dengan najis jenis lain
6.      Najisnya tidak melewati hasyafah (kepala dzakar) ketika kencing dan tidak melewati shofhah (pantat) ketika buang air besar
7.      Najisnya tidak terkena air
8.      Keadaan batunya harus suci.
Ket  : Pengertian Istinja’ (cebok) adalah menghilangkan sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur dengan perkara yang telah ditentukan.
Perkara  yang boleh digunakan untuk istinja’ adalah air dan batu atau benda-benda padat yang keras, suci, dapat membersihkan (menyerap) najis dan tidak dimulyakan.
Praktek istinja’ yang terbaik yaitu istinja’ menggunakan batu terlebih dahulu lalu diteruskan menggunakan air, apabila hendak menggunakan salah satunya saja maka yang terbaik menggunakan air.
Istinja’ menggunakan batu atau sejenisnya diperbolehkan apabila memenuhi syarat 8 yang tersebut diatas.
Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi maka tidak boleh bersuci dengan hanya menggunakan batu.

FASAL FARDLUNYA WUDLU

(فصل) فروض الوضوء ستة الأول النية الثانى غسل الوجه الثالث غسل اليدين مع المرفقين الرابع مسح شئ من الرأس الخامس غسل الرجلين مع الكعبين السادس الترتيب
Fardlu-fardlunya wudlu ada enam, yaitu  :
1.      Niat
2.      Membasuh wajah, batasan wajah bagian atas adalah tempat tumbuhnya rambut, bagian bawah ujung dagu, bagian samping kedua telinga
3.      Membasuh kedua tangan beserta kedua siku-sikunya
4.      Mengusap sebagian dari kepala
5.      Membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki
6.      Tartib
Ket  :  Fardlu adalah perkara yang harus dikerjakan didalam berwudlu, dan apabila ditinggalkan maka wudlunya tidak sah.
Wudlu menurut Bahasa artinya bersih dan indah. Sedangkan menurut istilah syara’ wudlu adalah menggunakan air pada anggota badan tertentu, disertai dengan niat dan dengan tata cara tertentu untuk mengghilangkan hadats kecil.
Perbedaan antara membasuh dan mengusap adalah kalau membasuh harus ada air yang mengalir pada anggauta badan kalau mengusap tidak harus (cukup anggauta badan dibasahi)
Batas wajah bagian atas adalah tempat tumbuhnya rambut, bagian bawah adalah ujung dagu dan bagian samping adalah kuping kanan dan kiri.

FASAL PENGERTIAN NIYAT
(فصل) النية قصد الشئ مقترنا بفعله ومحلها القلب والتلفظ بها سنة ووقتها عند غسل اول جزء من الوجه والترتيب أن لايقدم عضوا على عضو
Yang dinamakan niat adalah menyengaja suatu pekerjaan bersamaan dengan melakukan pekerjaan tersebut, tempatnya niat adalah hati, mengucapkan niat hukumnya sunat, waktu niat pada wudlu yaitu ketika basuhan pertama pada sebagian dari wajah.
Yang dinamakan tartib adalah tidak mendahulukan anggota yang seharusnya diakhirkan baik ketika membasuh atau mengusap dan tidak mengakhirkan anggota yang seharusnya didahulukan.

FASAL MACAM-MACAM AIR
(فصل) الماء قليل وكثير القليل ما دون القلتين والكثير قلتان فأكثر  القليل يتنجس بوقوع النجاسة فيه فان لم يتغير والماء الكثير لا يتنجس الا اذا تغير طعمه أو لونه أوريحه.
Air terbagi menjadi dua bagian, adakalanya air sedikit dan adakalanya banyak, air sedikit ialah air yang kurang dari dua kullah sedangkan air banyak ialah air yang telah mencapai dua kullah atau lebih.
Air sedikit apabila kejatuhan najis maka dihukumi mutanajis, walaupun tidak berubah salah satu sifatnya, sedangkan air yang banyak apabila kejatuhan najis maka tidak dihukumi mutanajis kecuali jika salah satu sifatnya (rasa, warna atau bau) berubah.
Keterangan  : Kullah adalah jenis takaran air. sedangkan air dua kullah apabila dibuatkan takaran dengan berbentuk kubus maka ukuran panjang, lebar dan tingginya adalah + 60 cm setara dengan 216 liter. Sedangkan menurut Imam An Nawawi dan menurut versi kebanyakan ulama standar ukuranya adalah 55,9 cm setara dengan 174,580 liter.

FASAL PERKARA YANG MEWAJIBKAN MANDI
(فصل) موجبات الغسل ستة ايلاج الحشفة فى الفرج وخروج المنى والحيض والنفاس والولادة والموت
Hal-hal yang mewjibkan mandi ada enam, yaitu  :
1.      Masuknya hasyafah kedalam farji (bersetubuh), baik keluar mani atau tidak
2.      Keluarnya mani (sperma), baik karena bersetubuh atau sebab lain.
3.      Haidl (Ketika sudah berhenti dan tidak keluar darah lagi)
4.      Nifas (Ketika sudah berhenti dan tidak keluar darah lagi)
5.      Wiladah atau melahirkan
6.      Meninggal dunia
Ket   :  Pengertian al ghuslu (mandi) menurut bahasa adalah mengalirkan air pada permukaan sesuatu. Sedangkan menurut itilah syara’ mandi adalah menggunakan air pada seluruh anggauta badan, disertai dengan niat dan dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadats besar.
Diantara macamnya mandi sunat adalah mandi dihari jum’at, hari raya idul fitri dan idul Adha, mandinya orang kafir yang baru masuk islam, mandinya orang yang memandikan janazah dll.

FASAL FARDLUNYA MANDI

(فَصْلٌ)  فُرُوْضُ الْغُسْلِ اِثْنَانِ النِّيَّةُ وَتَعْمِيْمُ الْبَدَنِ بِالْمَاءِ

Fardlunya mandi ada dua, yaitu  :
1.      Niat (dilakukan ketika mengalirkan air yang pertama kali pada badan)
2.      Mengalirkan air dengan rata keseluruh badan

FASAL SYARAT SAHNYA WUDLU
(فصل) شروط الوضوء عشرة الاسلام والتمييز والنقاء عن الحيض والنفاس وعما يمنع وصول الماء الى البشرة وأن لايكون على العضو ما يغير الماء والعلم بفرضيته وأن لايعتقد فرضا من فروضه سنة والماء الطهور ودخول الوقت والموالاة لدائم الحدث
Syarat sahnya wudlu ( dan mandi) ada sepuluh, yaitu  :
1.      Islam
2.      Tamyiz (keadaan anak sekiranya ia sudah bisa bersuci (cebok) sendiri dan makan sendiri, + 4-5 tahun)
3.      Suci dari haidl dan nifas
4.      Bersih dari sesuatu yang bisa menghalangi sampainya air pada kulit (seperti cat, aspal dll)
5.      Tidak ada pada anggota badan sesuatu yang bisa merubah sifatnya air (seperti parfum)
6.      Mengetahui kefardluanya wudlu (mengetahui bahwa wudlu hukumnya fardlu)
7.      Tidak menganggap salah satu fardlunya wudlu sebagai sesuatu yang sunat
8.      Memakai air yang suci juga mensucikan
9.      Berwudlu setelah masuk waktu sholat
10.  Muwallah (berkesinambungan) dalam arti tidak ada pemisah yang lama diantara wudlu dan sholat.
Syarat ke 9 dan 10 husus bagi orang yang selalu dalam keadaan hadats (Daaimul hadats), seperti wanita yang terkena istihadloh, orang yang beser dan semisalnya.

FASAL YANG PERKARA MEMBATALKAN WUDLU

(فصل) نواقض الوضوء أربعة أشياء الأول الخارج من أحد السبيلين من قبل أودبر ريح أو غيره الا المني الثاني زوال العقل بنوم أوغيره الا نوم قاعد ممكن مقعده من الأرض الثالث إلتقاء بشرتي رجل وامرأة كبيرين أجنبيين من غير حائل الرابع مس قبل الأدمي أوحلقة دبره ببطن الراحة أبطون الأصابع
Perkara yang membatalkan wudlu ada empat, yaitu  :
1.      Keluarnya sesuatu dari salah satu jalan keluarnya kotoran, yaitu qubul (jalan depan) atau dubur (jalan belakang) kecuali keluarnya mani (sperma)
2.      Hilangnya akal disebabkan tidur atau sebab lainya (seperti pinsan, mabuk, gila dll) kecuali tidurnya orang yang duduk dengan menetapkan pantatnya pada tempat duduk (tanah)
3.      Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan yang sudah sama-sama dewasa (mencapai batas umur dimana keadaan anak tersebut sudah bisa mengundang syahwat secara umum) dengan tidak ada penghalang diantara keduanya.
4.      Menyentuh qubul (kemaluan) anak keturunan adam atau lingkaran duburnya dengan bagian dalam telapak tangan atau bagian dalam jari-jari tangan.
Ket  :  Perkara yang membatalkan wudlu dinamakan juga hadats kecil atau perkara yang mewajibkan wudlu.

FASAL LARANGAN BAGI ORANG YANG BATAL WUDLUNYA
(فصل) من إنتقض وضوءه حرم عليه أربعة أشياء الصلاة والطواف ومس المصحف وحمله ويحرم على الجنب ستة أشياء الصلاة والطواف ومس المصحف وحمله واللبث فى المسجد وقراءة القرأن ويحرم بالحيض عشرة أشياء الصلاة والطواف ومس المصحف وحمله واللبث فى المسجد وقراءة القرأن والصوم والطلاق والمرور فى المسجد إن خافت تلويثه والإستمتاع بما بين السرة والركبة
Orang yang telah batal wudluya maka haram baginya melakukan empat perkara, yaitu  :
1.      Sholat
2.      Thowaf
3.      Menyentuh mushaf
4.      Membawa mushaf (lembaran-lembaran atau benda yang ditulis Al-Qur’an)
Dan haram bagi orang yang dalam keadaan junub (keluar mani, bersetubuh, mimpi basah) melakukan enam perkara, yaitu  :
1.      Sholat
2.      Thowaf
3.      Menyentuh mushaf
4.      Membawa mushaf (lembaran-lembaran atau benda yang ditulis Al-Qur’an)
5.      Berdiam didalam masjid
6.      Membaca Al-Qur’an
Dan haram bagi wanita yang sedang haidl atau nifas melakukan 10 perkara, yaitu  :
1.      Sholat
2.      Thowaf
3.      Menyentuh mushaf
4.      Membawa mushaf (lembaran-lembaran atau benda yang ditulis Al-Qur’an)
5.      Berdiam didalam masjid
6.      Membaca Al-Qur’an
7.      Puasa
8.      Dicerai (talak)
9.      Melintas didalam masjid apabila dikhawatirkan akan mengotori masjid (khawatir ada darah yang menetes didalam masjid)
10.  Dibuat senang-senang (disetubuhi) pada anggota badan diantara pusar dan lutut.
Ket  :  Mushaf adalah perkara atau lembaran yang ada tulisanya Al-Qur’an. Sedangkan Al-Qur’an adalah perkara atau lafadz yang membacanya dianggap ibadah.

FASAL SEBAB DIPERBOLEHKANYA TAYAMUM
Tayamum adalah mengusap wajah dan kedua tangan menggunakan debu disertai niat dan dengan tata cara teretentu sebagai pengganti wudlu atau mandi atau anggauta badan tertentu yang tidak bisa dibasuh ketika mandi atau wudlu.
(فصل) أسباب التيمم ثلاثة فقد الماء والمرض والإحتياج إليه لعطش حيوان محترم غير المحترم ستة تارك الصلاة والزانى المحصن والمرتد والكافر الحربي والكلب العقور والخنزير
Sebab-sebab diperbolehkanya melakukan tayamum ada tiga, yaitu  ;
1.      Tidak adanya air, (secara hissi dalam arti kenyataanya tidak ada air sebab kemarau panjang atau dalam perjalanan)
2.      Sakit (secara syara’ diperbolehkan tidak menggunakan air karena penyakit yang apabila terkena air tambah parah penyakitnya, bahkan bisa menimbulkan kematian)
3.      Butuh terhadap air karena kehausanya hewan yang dianggap mulya oleh syara’
Adapun hewan yang tidak dianggap mulya oleh syara’ jumlahnya ada enam, yaitu  :
1.        Orang yang meninggalkan sholat
2.        Orang yang berzina muhshon (Orang yang mempunyai istri/suami melakukan zina)
3.        Orang murtad (orang yang keluar dari agama islam)
4.        Orang kafir harbiy (orang kafir yang tidak ada ikatan perjanjian damai dengan oraang islam)
5.        Anjing buas
6.        Babi

FASAL SYARATNYA TAYAMUM

(فصل) شروط التيمم عشرة أن يكون بتراب وأن يكون التراب طاهرا وأن لا يكون مستعملا وأن يخالطه دقيق وأن يقصده وأن يمسح وجهه ويديه بضربتين وأن يزيل النجاسة أولا وأن يجتهد فى القبلة قبله وأن يكون التيمم بعد دخول الوقت وأن يتيمم لكل فرض
Syarat sahnya tayamum ada sepuluh, yaitu :
1.      Bertayamum dengan menggunakan debu
2.      Keadaan debunya harus suci
3.      Keadaan debunya tidak musta’mal (belum pernah dipakai tayamum)
4.      Debunya tidak tercampur tepung atau sejenisnya
5.      Menyengaja terhadap debu (menyengaja mengambil debu untuk dipakai tayamum)
6.      Mengusap wajah dan kedua tangan dengan dua kali pukulan (dua kali pengambilan debu)
7.      Menghilangkan najis dari badan terlebih dahulu
8.      Berijtihad untuk mencari arah kiblat terlebih dahulu sebelum melakukan tayamum
9.      Bertayamum setelah masuk waktu sholat
10.  Bertayamum untuk setiap kali sholat fardlu (satu kali tayamum untuk satu kali sholat fardlu)

FASAL FARDLUNYA TAYAMUM

(فصل) فروض التيمم خمسة الأول نقل التراب الثانى مسح الوجه الرابع مسح اليدين الى المرفقين الخامس الترتيب بين المسحتين
Fardlunya tayaamum ada lima, yaitu  :
1.      Memindah debu dari tempatnya ke wajah dan kedua tangan
2.      Niat (saya niat bertayamum supaya diperbolehkanya melakukan sholat fardlu)
نويت التيمم لاستباحة فرض الصلاة فرضا لله تعالى
3.      Mengusap wajah
4.      Mengusap kedua tangan sampai siku-siku
5.      Tartib diantara kedua usapan

FASAL PERKARA YANG MEMBATALKAN TAYAMUM

(فصل) مبطلات التيمم أربعة ما أبطل الوضوء والردة وتوهم الماء إن تيمم لفقده والشك

Perkara yang membatalkan tayamum ada tiga, yaitu  :
1.      Segala sesuatu yang membatalkan wudlu
2.      Murtad (keluar dari agama islam)
3.      Menduga adanya air, apabila tayamum dilakukan karena tidak ada air.

FASAL BENDA NAJIS YANG BISA MENJADI SUCI

(فصل) الذي يطهر من النجاسة ثلاثة الخمر إذا تخللت بنفسها وجلد الميتة إذا دبغ وما صارا حيوانا

Benda-benda najis yang bisa mejadi suci ada tiga macam, yaitu  :
1.      Khomr (arak) apabila berubah menjadi cuka dengan sendirinya
2.      Kulit bangkai apabila sudah disamak
3.      Binatang yang timbul dari benda najis, seperti set (belatung) yang timbul dari kotoran.

FASAL MACAM-MACAM NAJIS

(فصل) النجاسة ثلاثة مغلظة ومخففة ومتوسطة المغلظة نجاسة الكلب والخنزير وفرع أحدهما والمخففة بول الصبي الذي لم يطعم غير اللبن ولم يبلغ الحولين والمتوسطة سائر النجاسات

Najis terbagi menjadi tiga macam, yaitu : Najis Mugholadzoh (paling berat), najis mukhoffafah (paling ringan) dan najis mutawasithoh (sedang).
1.        Yang termasuk najis mugholadzoh ialah : anjing, babi dan keturunan dari salah satu anjing atau babi
2.        Yang termasuk najis mukhoffafah ialah air kencing anak laki-laki yang masih kecil, yang belum makan selain air susu ibu dan belum berumur dua tahun
3.        Yang termasuk najis mutawasithoh ialah semua najis selain najis yang telah disebutkan

FASAL CARA MENSUCIKAN NAJIS

(فصل) المغلظة تطهر بسبع غسلات بعد إزالة عينها إحداهن بتراب  والمخففة تطهر برش الماء عليها مع الغلبة وإزالة عينها والمتوسطة تنقسم إلى قسمين عينية وحكمية العينية التي لها لون وريح وطعم فلا بد من إزالة لونها وريحها وطعمها والحكمية التي لا لون لها ولا ريح ولاطعم لها يكفيك جري الماء عليها

Najis mugholadzoh (benda yang terkena najis mugholadzoh) bisa suci dengan cara dibasuh tujuh kali basuhan setelah hilang zatnya najis dan salah satunya dicampur dengan debu.
Najis Mukhoffafah (benda yang terkena najis mukhoffafah) bisa suci dengan cara memercikan air padanya sehingga airnya merata dan dengan menghilangkan zatnya najis terlebih dahulu.
Adapun najis mutawasithoh dibagi menjadi dua, yaitu :
1.      Najis ‘ainiyyah
2.      Najis hukmiyyah
Najis ‘Ainiyyah ialah najis yang memiliki warna, bau dan rasa. Maka cara mensucikanya ialah dengan cara menghilangkan warna, bau dan rasanya.
Najis Hukmiyyah ialah najis yang tidak memilik warna, bau atau rasa. Maka cara mensucikanya cukup dengan cara mengalirkan air padanya.

FASAL HAIDL DAN NIFAS

(فصل) أقل الحيض يوم وليلة وغالبه ستة أوسبع وأكثره خمسة عشرة يوما بلياليها أقل الطهر بين الحيضتين خمسة عشرة يوما وغالبه أربعة وعشرون يوما أو ثلاثة وعشرون يوما ولاحد لأكثرة أقل النفاس مجة وغالبه أربعون يوما وأكثرة ستون يوما

Paling sedikit masa keluarnya haidl ialah sehari semalam (24 jam), umumnya (kebanyakan wanita) masa keluarnya haidl ialah enam atau tujuh hari, dan paling lama masa keluarnya haidl ialah 15 hari 15 malam.
Paling sedikit masa suci yang memisahkan antara dua haidl ialah 15 hari, umumnya (kebanyakan wanita) mengalami masa suci diantara dua haidl 24 hari atau 23 hari dan maksimalnya masa suci tidak ada batasanya.
Adapun paling sedikit masa keluarnya darah nifas ialah satu tetes (majjah), umumnya (kebanyakan wanita) mengeluarkan darah nifas selama 40 hari dan paling lama keluarnya darah nifas selama 60 hari.
Keterangan : Darah yang keluar dari rahim seorang wanita ada tiga macam, yaitu  :
1.      Darah haidl (menstruasi) ialah darah yang keluar dari rahim seorang wanita tidak karena sakit atau tidak sebab habis melahirkan. Darah haidl paling cepat keluar pada umur 9 tahun qomariyyah.
2.      Darah nifas ialah darah yang keluar dari rahim seorang wanita setelah habis melahirkan dan belum melewati masa 15 hari
3.      Darah Istihadloh ialah darah yang keluar dari rahim seorang wanita karena terkena penyakit, darah ini keluar pada masa (waktu) wanita tidak mungkin mengeluarkan darah haidl atau nifas.

FASAL UDZURNYA SHOLAT

(فصل) أعذار الصلاة اثنان النوم والنسيان

Udzur (alasan yang diterima oleh syara’) dalam hal meninggalkan sholat ada dua, yaitu  :

1.      Tidur
2.      Lupa

FASAL SYARAT SAHNYA SHOLAT

(فصل) شروط الصلاة ثمانية طهارة الحدثين والطهارة عن النجاسة في الثوب والبدن والمكان وستر العورة واستقبال القبلة ودخول الوقت والعلم بفرضيتها وأن لايعتقد فرضا من فروضها سنة واجتناب المبطلات

Syarat – syarat sahnya sholat ada delapan, yaitu :

1.      Suci dari kedua hadats
2.      Suci dari najis pada pakain, badan dan tempat sholatnya
3.      Menutup aurat
4.      Menghadap kiblat
5.      Mengetahui masuknya waktu sholat
6.      Mengetahui kefardluanya sholat (mengetahui bahwa sholat hukumnya wajib)
7.      Tidak menganggap (beri’tikat) pada salah satu fardlunya sholat sebagai sesuatu yang sunat
8.      Menjauhi hal-hal yang membatalkan sholat.

PEMBAGIAN HADATS

الأحداث اثنان أصغر وأكبر فالأصغر ما أوجب الوضوء والأكبر ما أوجب الغسل
Hadats dibagi menjadi dua, yaitu :

1.      Hadats Kecil, yaitu segala sesuatu yang mewajibkan wudlu
2.      Hadats Besar, yaitu segala sesuatu yang mewajibkan mandi

PEMBAGIAN AURAT

العورات أربع عورة الرجل مطلقا والأمة في الصلاة ما بين السرة والركبة  وعورة الحرة فى الصلاة جميع بدنها ما سوى الوجه والكفين وعورة الحرة والأمة عند الأجانب جميع البدن وعند محارمهما والنساء ما بين السرة والركبة
Aurat dibagi menjadi empat, yaitu  :

1.      Aurat orang laki-laki secara mutlak (baik ketika sholat atau diluar sholat, disamping laki-laki lain atau disamping wanita) dan auratnya wanita ammat (budak perempuan) ketika sholat, yaitu anggota badan diantara pusar dan lutut
2.      Aurat perempuan merdeka ketika sholat yaitu seluruh anggota badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan
3.      Aurat perempuan merdeka dan ammat ketika disamping laki-laki lain, yaitu seluruh anggota badan tanpa kecuali
4.      Aurat perempuan merdeka dan ammat ketika disamping muhrimnya dan sesama perempuan, yaitu anggota badan diantara pusar dan lutut

FASAL RUKUN SHOLAT

(فصل) أركان الصلاة سبعة عشر الأول النية الثاني تكبيرة الإحرام الثالث القيام على القادر في الفرض الرابع قراءة الفاتحة الخامس الركوع السادس الطمأنينة فيه السابع الإعتدال الثامن الطمأنينة فيه التاسع السجود مرتين العاشر الطمأنينة فيه الحادي عشر الجلوس بين السجدتين الثاني عشر الطمأنينة فيه الثالث عشر التشهد الأخير الرابع عشر القعود فيه الخامس عشر الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيه السادس عشر السلام السابع عشر الترتيب

Rukun sholat ada tujuh belas, yaitu  :

1.      Niat
2.      Takbirotul ihrom
3.      Berdiri bagi yang mampu ketika pada sholat fardlu
4.      Membaca surat Al-Fatihah
5.      Ruku’
6.      Tuma’ninah ketika ruku’
7.      I’tidal
8.      Tuma’ninah ketika I’tidal
9.      Sujud dua kali
10.  Tuma’ninah ketika sujud
11.  Duduk diantara dua sujud
12.  Tuma’ninah ketika duduk diantara dua sujud
13.  Membaca tasyahud akhir
14.  Duduk ketika membaca tasyahud akhir
15.  Membaca sholawat nabi saw ketika duduk setelah tasyahud akhir
16.  Membaca salam
17.  Tartib

FASAL TINGKATAN NIAT

(فصل) النية ثلاث درجات إن كانت الصلاة فرضا وجب قصد الفعل والتعيين والفرضية وإن كانت نافلة مؤقتة كراتبة او ذات سبب وجب قصد الفعل والتعيين وان كانت نافلة مطلقة وجب قصد الفعل فقط الفعل أصلي والتعيين ظهرا أو عصرا و الفرضية فرضا

Tingkatan niat dalam sholat ada tiga, yaitu  :
1.      Ketika berupa sholat fardlu, maka yang wajib ketika niat adalah : menyengaja terhadap pekerjaan sholat, menentukan nama sholat dan menyebutkan fardliyahnya sholat
2.      Ketika berupa sholat sunat muaqqot (mempunyai waktu tersendiri) seperti sholat sunat rowatib (sholat sunat yang mengiringi sholat fardlu) atau berupa sholat sunat yang mempunyai sebab, maka yang wajib ketika niat adalah : menyengaja terhadap pekerjaan sholat dan menentukan nama sholat
3.      Ketika berupa sholat sunat mutlak, maka yang wajib hanya menyengaja terhadap pekerjaan sholat.
Menyengaja terhadap pekerjaan sholat menggunakan lafadz “usholli”, menentukan nama sholat menggunakan lafaz “dzuhron atau ‘ashron dan menyebutkan fardliyahnya sholat menggunakan lafaz “fardlon”

FASAL SYARAT TAKBIROTUL IHROM

1.    (فصل) شروط تكبيرة الإحرام ستة عشرة أن تقع حالة القيام في الفرض وأن تكون بالعربية وأن تكون بلفظ الجلالة وبلفظ أكبر والترتيب بين اللفظتين وأن لايمد همزة الجلالة وعدم مد باء أكبر وأن لا يشدد الباء وأن لايزيد واواً ساكنة أو متحركة بين الكلمتين وأن لايزيد واوا قبل الجلالة وأن لايقف بين كلمتي التكبير وقفة طويلة ولا قصيرة وأن يسمع نفسه جميع حروفها ودخول الوقت في المؤقت وإيقاعها حال الإستقبال وأن لا يخل بحرف من حروفها وتأخير تكبيرة المأموم عن تكبيرة الإمام

Syarat membaca Takbirotul ihrom ada enam belas, yaitu:
1.      Dilakukan dalam keadaan  berdiri jika shalat fardhu
2.      Diucapkan  dengan bahasa Arab
3.      Menggunakan lafal “Allah”.
4.      Menggunakan lafal “Akbar”.
5.      Tartib (berurutan) antara dua lafal tersebut.
6.      Tidak memanjangkan huruf “Hamzah” dari lafal “Allah”.
7.      Tidak memanjangkan huruf “Ba” dari lafal “Akbar”.
8.      Tidak mentaysdid huruf “Ba” tersebut.
9.      Tidak menambahkan huruf “Waw berharakat” atau “waw sukun” diantara dua lafal tersebut
10.  Tidak menambah huruf “Waw” sebelum lafal “Allah”.
11.  Tidak berhenti antara dua kata tersebut baik lama maupun sebentar
12.  Memperdengarkan ucapan “Allahu Akbar” pada dirinya sendiri
13.  Masuk waktu sholat jika shalat tersebut memiliki waktu tertentu
14.  Mengucapkan takbiratul ihram sambil menghadap qiblat
15.  Tidak merusak salah satu dari hurufnya takbirotul ihrom
16.  Mengakhirkan Takbiratul ihramnya ma’mum dari takbiratul ihramnya imam.

FASAL SYARAT MEMBACA  SURAT AL-FATIHAH

(فصل) شروط الفاتحة عشرة الترتيب والموالاة ومراعاة تشديداتها وأن لا يسكت سكتة طويلة ولا قصيرة يقصد قطع القراءة وقراءة كل آياتها ومنها البسملة وعدم اللحن المخل بالمعنى وأن تكون حالة القيام في الفرض وأن يسمع نفسه القراءة وأن لا يتخللها ذكر أجنبي

Syarat Sahnya Membaca Surat Al Fatihah ada sepuluh, yaitu:
1.      Tertib (sesuai urutan ayatnya).
2.      Berkesinambungan/nuli-nuli (tidak berhenti lama diantara ayat-ayatnya fatihah).
3.      Menjaga huruf-hurufnya fatihah
4.      Menjaga tasydid-tasydidnya fatihah
5.      Tidak berdiam lama diantara ayat-ayatnya Al Fatihah atau diam sebentar dengan niat memutus bacaan fatihah.
6.      Membaca seluruh ayatnya Al Fatihah dan basmalah termasuk salah satu ayatnya Al Fatihah.
7.      Tidak lahn (mengganti huruf atau harokat surat al-fatihah) yang dapat merubah maknanya.
8.      Memabaca surat Al Fatihah dalam keaadaan berdiri ketika sholat fardhu.
9.      Memperdengarkan bacaan surat Al Fatihah pada dirinya sendiri.
10.  Tidak disela-selani oleh dzikir yang lain.
FASAL TASYDIDNYA AL-FATIHAH
(فصل) تشديدات الفاتحة أربع عشرة بسم الله فوق اللام الرَّحمن فوق الراء الرَّحيم فوق الراء الحمد لله فوق لام الجلالة ربِّ العالمين فوق الباء الرَّحمن فوق الراء مالك يوم الدِّين فوق الدال إيَّاك نعبد فوق الياء إيَّاك نستعين فوق الياء اهدنا الصِّراط المستقيم فوق الصاد صراط الَّذين فوق اللام أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضَّالِّين فوق الضاد واللام

Tasydid Pada Surat Al Fatihah ada empat belas, yaitu  :

1.      Diatas huruf “Lam” pada lafal بسم الله) ).
2.      Diatas huruf “Ra’” pada lafal ( الرحمن) .
3.      Diatas huruf “Ra’” pada lafal (الرحيم).
4.      Diatas huruf “Lam jalalah pada lafal)  الحمد لله).
5.      Diatas huruf “Ba" pada lafal (  رب العالمين ).
6.      Diatas huruf “Ra" pada lafal (الرحمن ).
7.      Diatas huruf “Ra’” pada lafal (الرحيم).
8.      Diatas huruf “Dal” pada lafal (مالك يومِ الدين).
9.      Diatas huruf “Ya’” pada lafal (إياك نعبد).
10.  Diatas huruf “Ya” pada lafal  إياك نستعين) ).
11.  Diatas huruf “Shad” pada lafal ( إهدنا الصراط المستقيم).
12.  Diatas huruf “Lam” pada lafal (  صراط الذين ).
13.  Diatas huruf “Dhad” dan
14.  Diatas huruf “Lam” pada lafal
( أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين)

FASAL SUNATNYA MENGANGKAT TANGAN

(فصل) يسن رفع اليدين في أربعة مواضع عند تكبيرة الإحرام وعند الركوع وعند الإعتدال وعند القيام من التشهد الأول

Disunatkan mengangkat kedua tangan ketika sholat pada empat tempat, yaitu:
1.         Ketika Takbiratul ihram.
2.         Ketika Ruku’
3.         Ketika I’tidal (bangkit dari ruku’).
4.         Ketika bangkit dari Tasyahud awal.

FASAL SYARATNYA SUJUD

(فصل) شروط السجود سبعة أن يسجد على سبعة أعضاء وأن تكون جبهته مكشوفة والتحامل برأسه وعدم الهوى لغيره وأن لايسجد على شيء يتحرك بحركته وارتفاع أسافله على أعاليه والطمأنينة فيه

Syarat Sahnya Sujud ada tujuh, yaitu:

1.         Sujud dengan meletakan tujuh anggota sujud.
2.         Keadaan dahi harus terbuka
3.         Menekan kepala pada tempat sujud walaupun sedikit.
4.         Tidak adanya turun pada selain sujud.
5.         Tidak sujud pada suatu benda yang bergerak karena pergerakannya orang yang sujud.
6.         Mengangkat bagian bawah (pusar kebawah) melebihi bagian atas (pusar keatas)
7.         Thuma’ninah ketika sujud.

(خاتمة) أعضاء السجود سبعة الجبهة وبطون الكفين والركبتان وبطون أصابع الرجلين

Penutup  :
Anggota sujud (Anggota tubuh yang wajib di letakkan pada tempat sujud) ada tujuh, yaitu:
1.  Dahi.
2.  Bagian dalam telapak tangan kanan.
3.  Bagian dalam telapak tangan kiri.
4.  Lutut kaki kanan.
5.  Lutut kaki kiri.
6.  Bagian dalam jari-jari kaki kanan.
7.  Bagian dalam jari-jari kaki  kiri.

FASAL TASYDIDNYA TASYAHUD

(فصل) تشديدات التشهد إحدى وعشرون  خمس في أكمله وستة عشر في أقله التحيات على التاء والياء المباركات الصلوات على الصاد الطيبات على الطاء والياء لله على لام الجلالة السلام على السين عليك أيها النبي على الياء والنون والياء ورحمة الله على لام الجلالة وبركاته السلام على السين علينا وعلى عباد الله على لام الجلالة الصالحين على الصاد أشهد أن لا إله على لام ألف إلا الله على لام ألف ولام الجلالة وأشهد أن على النون محمدا رسول الله على ميم محمدا وعلى الراء وعلى لام الجلالة.

Tasydid yang terdapat pada Tasyahud Akhir ada dua puluh satu, yang lima dari tasydid 21 terdapat pada bacaan tasyahud yang sempurna (yang mencakup bacaan sunnah) dan yang enam belas dari tasydid 21 terdapat pada minimalnya bacaan tasyahhud (yang wajib), Tasydid yang 21 adalah:
1.         Diatas huruf ta’ dan
2.         Diatas huruf ya’ pada lafad التحيات
3.         Diatas huruf shod pada lafad المباركات الصلوات
4.         Diatas huruf tho dan
5.         Diatas huruf ya’ pada lafad الطيبات
6.         Diatas huruf lam jalalah pada lafad لله
7.         Diatas huruf sin pada lafad السلام
8.         Diatas huruf ya dan
9.         Diatas huruf nun dan
10.     Diatas huruf ya’ pada lafad عليك أيها النبي
11.     Diatas huruf lam jalalah pada lafad ورحمة الله
12.     Diatas huruf sin pada lafad وبركاته السلام
13.     Diatas huruf lam jalalah pada lafad علينا وعلى عباد
الله
14.     Diatas huruf shod pada lafad الصالحين
15.     Diatas huruf lam alif pada lafad أشهد أن لا إله
16.     Diatas huruf lam alif dan
17.     Diatas huruf lam jalalah pada lafad إلا الله
18.     Diatas huruf nun pada lafad وأشهد أن
19.     Diatas huruf mim dan
20.     Diatas huruf ro’ dan
21.     Diatas huruf lam jalalah pada lafad محمدا رسول الله

FASAL TASYDIDNYA SHOLAWAT

 (فصل) تشديدات أقل الصلاة على النبي أربع اللهم على اللام والميم صل على اللام على محمد على الميم

Tasydid yang terdapat pada sholawat atas nabi ada empat, yaitu  :
1.      Diatas huruf lam dan
2.      Diatas huruf mim pada lafad اللهم
3.      Diatas huruf lam pada lafad صل
4.      Diatas huruf mim pada lafad على محمد

FASAL TASYDIDNYA SALAM

(فصل) أقل السلام السلام عليكم تشديد السلام على السين

Minimalnya bacaan salam adalah lafad السلام عليكم dan tasydidnya terdapat diatas huruf sin pada lafad السلام

FASAL WAKTU SHOLAT

(فصل) أوقات الصلاة خمس أول وقت الظهر زوال الشمس وآخره مصير ظل الشيء مثله غير ظل الإستواء وأول وقت العصر إذا صار ظل كل شيء مثله وزاد قليلا وآخره غروب الشمس وأول وقت المغرب غروب الشمس وآخره غروب الشفق الأحمر وآخره طلوع الفجر الصادق وآخره طلوع الشمس
الأشفاق ثلاثة أحمر وأصفر وأبيض الأحمر مغرب والأصفر والأبيض عشاء . ويندب تأخير صلاه العشاء إلى أن يغيب الشفق الأحمر والأبيض

Waktu-waktu shalat wajib ada lima, yaitu  :
1.         Waktu shalat dzuhur dimulai dari tergelincirnya matahari (matahari condong kearah barat) dan berakhir ketika panjang bayangan suatu benda sama panjang dengan benda tersebut.
2.         Waktu shalat Ashar dimulai ketika bayangan  suatu benda sedikit lebih panjang dari benda tersebut dan berakhir ketika matahari terbenam.
3.         Waktu shalat Magrib dimulai ketika matahari terbenam dan berakhir dengan hilangnya mega merah.
4.         Waktu shalat Isya dimulai dengan hilangnya mega merah berakhir dengan terbitnya fajar shadiq
5.         Waktu shalat Shubuh dimulai dari terbitnya  fajar shadiq dan berakhir dengan terbitnya matahari.
Warna mega ada tiga, yaitu: Mega merah, kuning dan putih.
Mega merah sebagai pertanda waktu sholat magrib sedangkan mega kuning dan putih sebagai pertanda waktu sholat Isya.
Disunnahkan untuk menunda (mengakhirkan) shalat Isya sampai hilangnya mega kuning dan putih.

FASAL WAKTU YANG HARAM UNTUK SHOLAT

(فصل ) تحرم الصلاة التي ليس لها سبب متقدم ولا مقارن في خمسة أوقات عند طلوع الشمس حتى ترتفع قدر رمح وعند الإستواء في غير يوم الجمعة حتى تزول وعند الإصفرار حتى تغرب وبعد صلاة الصبح حتى تطلع الشمس وبعد صلاة العصر حتى تغرب
Tidak boleh melakukan sholat sunat yang tidak mempunyai sebab yang mendahului (mutaqodim) atau sebab yang bersamaan (muqorin) pada lima waktu, yaitu  :
1.         Ketika matahari terbit hingga naik kira-kira setinggi satu tombak.
2.         Ketika matahari berada tepat ditengah-tengah  langit (istiwa’) hingga tergelincir (matahari condong kearah barat) kecuali pada hari Jum’at.
3.         Ketika matahari kekuning-kuningan hingga matahari terbenam
4.         Setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit.
5.         Setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam.

FASAL DIAM DALAM SHOLAT

(فصل) سكتات الصلاة ستة بين تكبيرة الإحرام ودعاء الإفتتاح والتعوذ وبين الفاتحة والتعوذ وبين آخر الفاتحة وآمين وبين آمين والسورة وبين السورة والركوع
Tempat berhenti (yang disunatkan) sebagai jeda dari satu perbuatan ke perbuatan yang lain pada waktu shalat ada enam, yaitu:
1.         Dintara takbiratul Ihram dan do’a Iftitah
2.         Diantara doa Iftitah dan Ta’awudz
3.         Diantara Ta’awudz dan Surat Al Fatihah.
4.         Diantara akhir Surat Al  Fatihah dan bacaan amin.
5.         Diantara bacaan amin dan membaca suratan
6.         Diantara membaca suratan dan ruku’
FASAL RUKUN SHOLAT YANG HARUS TUMA’NINAH

(فصل) الأركان التي تلزمه فيها الطمأنينة أربعة الركوع والإعتدال والسجود والجلوس بين السجدتين
الطمأنينة هى سكون بعد حركة بحيث يستقر كل عضو محله بقدر سبحان الله
Rukun-rukun shalat yang wajib disertai tuma’ninah ada empat, yaitu:
1.      Ruku;
2.      I’tidal
3.      Sujud
4.      Duduk diantara dua sujud
Tuma’ninah adalah berdiamnya anggota badan setelah bergerak sekiranya setiap anggota telah menetap pada tempatnya masing-masing selama kira-kira waktu untuk mengucapkan lafad subhanalloh.

FASAL SEBAB-SEBAB MELAKUKAN SUJUD SAHWI

(فصل) أسباب سجود السهو أربعة الأول ترك بعض من أبعاض الصلاة أو بعض البعض الثاني فعل مايبطل عمده ولايبطل سهوه إذا فعله ناسيا الثالث نقل ركن قولي إلى غير محله الرابع إيقاع ركن فعلي مع احتمال الزيادة

Sebab-sebab disunatkanya sujud sahwi ada tujuh, yaitu  :
1.      Meninggalkan salah satu sunat ab’adlnya sholat atau sebagian dari sunat ab’adl
2.      Melakukan dengan tidak sengaja sesuatu yang apabila dilakukan dengan sengaja akan membatalkan sholat dan apabila dilakukan dengan tidak sengaja tidak membatalkan sholat. Contohnya seperti : memanjangkan rukun yang seharusnya pendek, bicara sedikit, makan sedikit, menambah rakaat dll.
3.      Memindah rukun qauliy (perkataan) ketempat lain
4.      Mengerjakan rukun fi’liy (perbuatan) disertai ragu ada kemungkinan lebih.

FASAL SUNAT AB’ADL SHOLAT

(فصل) أبعاض الصلاة سبعة  التشهد الأول وقعوده والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيه والصلاة على الآل فى التشهد الأخير والقنوت والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم وآله فيه
Sunnah Ab'adlnya sholat ada enam, yaitu:
1.    Tasyahhud awal
2.    Duduk ketika tasyahud awal.
3.    Membaca shalawat atas nabi Muhammad saw  ketika tasyahud awal.
4.    Membaca shalawat atas keluarga nabi Muhammad saw ketika tasyahud akhir.
5.    Membaca do’a qunut.
6.    Berdiri ketika membaca do’a qunut.
7.    Shalawat dan Salam atas nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya ketika do’a qunut.

FASAL BATALNYA SHOLAT

(فصل) تبطل الصلاة بأربع عشرة خصلة بالحدث وبوقوع النجاسة إن لم تلق حالا من غير حمل وانكشاف العورة إن لم تستر حالا والنطق بحرفين أو بحرف مفهم عمدا وبالمفطر عمدا والأكل الكثير ناسيا أوثلاث حركات متواليات ولو سهوا والوثبة الفاحشة والضربة المفرطة وزيادة ركن فعلي عمدا والتقدم على إمامه بركنين فعليين والتخلف بهما بغير عذر ونية قطع الصلاة وتعليق قطعها بشيء والتردد في قطعها
Perkara yang membatalkan shalat ada empat belas, yaitu:
1.         Hadats (baik hadats kecil ataupun hadats besar).
2.         Terkena najis, apabila tidak dibuang dengan seketika, dan najis tersebut tanpa dibawa
3.         Terbuka auratnya, apabila tidak ditutup dengan seketika.
4.         Mengucapkan dua huruf atau mengucapkan satu huruf yang dapat difahami dan dengan sengaja.
5.         Melakukan perkara yang membatalkan puasa dengan sengaja.
6.         Makan yang banyak walaupun karena lupa.
7.         Bergerak dengan tiga kali gerakan secara berturut-turut sekalipun lupa.
8.         Melompat yang keras
9.         Memukul yang melampaui batas.
10.     Menambah rukun fi’liy dengan sengaja.
11.     Mendahului imam dengan dua rukun fi’liy atau tertinggal dua rukun fi’liy dengan tanpa udzhur.
12.     Berniat memutus shalat.
13.     Menggantungkan memutus shalat  dengan sesuatu hal
14.     Ragu-ragu diantara memutus atau meneruskan shalat

FASAL WAJIBNYA NIAT JADI IMAM

(فصل) الذي يلزم فيه نية الإمامة أربع الجمعة والمعاداة والمنذورة جماعة والمتقدمة في المطر
Sholat yang wajib bagi imam untuk niat menjadi imam didalamnya ada empat, yaitu  :
1.         Shalat jum`at
2.         Shalat i`adah (shalat yang diulang) dengan berjama’ah
3.         Shalat yang dinadzarkan berjama`ah
4.         Shalat yang dijamak taqdim ketika waktu hujan (harus dilakukan berjama’ah)

FASAL SYARAT MENJADI MA’MUM

(فصل) شروط القدوة أحد عشر أن لايعلم بطلان صلاة إمامه بحدث أو غيره وأن لايعتقد وجوب قضائها عليه وأن لا يكون مأموما ولا أميا وأن لايتقدم عليه في الموقف وأن يعلم انتقالات إمامه وأن يجتمعا في مسجد أو في ثلثمائة ذراع تقريبا وأن ينوي القدوة أو الجماعة وأن يتوافق نظم صلاتيهما وأن لا يخالفه في سنة فاحشة المخالفة وأن يتابعه
Syarat – Syarat sahnya menjadi ma`mum ada sebelas, yaitu:

1.         Tidak mengetahui batalnya shalatnya imam dengan sebab hadats atau sebab yang lainnya.
2.         Tidak meyakini wajibnya mengqadha` shalat tersebut bagi imam.
3.         Seorang imam tidak sedang menjadi ma`mum .
4.         Seorang imam tidak ummi (tidak bisa membaca al-Qur’an dengan baik).
5.         Ma`mum tidak berada didepan imam.
6.         Makmum harus mengetahui perpindahan gerakan shalatnya imam.
7.         Berada dalam satu masjid atau berada dalam suatu tempat yang jaraknya tidak melebihi tiga ratus hasta (dziro’) + 300 meter.
8.         Ma`mum berniat mengikuti imam atau niat berjama`ah.
9.         Shalatnya imam dan ma`mum harus sama dalam gerakan dan urutanya
10.     Ma`mum tidak berbeda dengan imam dalam hal sunnah yang sangat mencolok perberbedaanya
11.     Ma`mum harus mengikuti dibelakang imam.

FASAL GAMBARAN BERJAMA’AH

(فصل) صور القدوة تسع تصح في خمس قدوة رجل برجل وقدوة امرأة برجل وقدوة خنثى برجل وقدوة امرأة بخنثى وقدوة امرأة بامرأة وتبطل في أربع قدوة رجل بامرأة وقدوة رجل بخنثى وقدوة خنثى بامرأة وقدوة خنثى بخنثى

Gambaran berjama’ah ada Sembilan, yang lima dianggap sah, yaitu  :

1.      Ma’mumnya laki-laki imamnya juga laki-laki
2.      Ma’mumnya perempuan imamnya laki-laki
3.      Ma’mumnya banci imamnya laki-laki
4.      Ma’mumnya perempuan imamnya banci
5.      Ma’mumnya perempuan imamnya juga perempuan

Dan yang empat dianggap tidak sah, yaitu  :

1.    Ma’mumnya laki-laki imamnya perempuan
2.    Ma’mumnya laki-laki imamnya banci
3.    Ma’mumnya banci imamnya perempuan
4.    Ma’mumnya banci imamnya juga banci

FASAL SYARAT JAMAK TAKDIM

(فصل) شروط جمع التقديم أربعة البداءة بالأولى ونية الجمع  فيها والموالاة بينهما ودوام العذر

Jamak adalah mengumpulkan dua sholat fardlu dikerjakan dalam satu waktu, apabila dikerjakan pada waktu sholat yang pertama dinamakan jamak takdim dan apabila dikerjakan pada waktu sholat yang kedua dinamakan jamak ta’khir.
Syarat-syarat jamak takdim ada empat, yaitu  :

1.      Memulai dengan sholat yang pertama
2.      Niat jamak takdim ketika sholat yang pertama
3.      Berturut-turut secara terus menerus antara kedua sholat
4.      Masih tetap adanya udzur.

FASHAL SYARAT JAMAK TA’KHIR

(فصل) شروط جمع التأخير إثنان نية التأخير وقد بقي من وقت الأولى مايسعها ودوام العذر إلى تمام الثانية .

Syarat-syarat jamak ta’khir ada dua, yaitu  :

1.      Niat menjamak ta’khir pada saat waktu sholat yang pertama masih tersisa waktu yang kira-kira cukup untuk mengerjakan sholat tersebut
2.      Masih tetap adanya udzur sampai sempurnanya sholat yang kedua

FASHAL SYARAT SHOLAT QOSHOR

(فصل) شروط القصر سبعة أن يكون سفره مرحلتين وأن يكون مباحا والعلم بجواز القصر ونية القصر عند الإحرام وان تكون الصلاة رباعية ودوام السفر الى تمامها وأن لايقتدي بمتم في جزء من صلاته

Syarat-syarat mengqoshor sholat (meringkas sholat yang aslinya empat rokaat dikerjakan dengan dua rokaat) ada tujuh, yaitu  :

1.      Jarak bepergianya sudah mencapai dua marhalah atau lebih (jika diukur dengan satuan km terdapat beberapa pendapat diantaranya : 80,640 km menurut kitab Tanwirul Qulub, menurut mayoritas ulama 119,999 km.)
2.     Perjalanan yang di lakukan dengan tujuan yang mubah (bukan tujuan maksiat)
3.     Mengetahui ketentuan hukum diperbolehkanya sholat qoshor
4.     Niat qoshor sholat ketika takbirotul ihrom
5.     Sholat yang diqoshor berupa sholat yang empat rokaat
6.     Masih tetap dalam perjalanan sampai sampurnanya sholat
7.     Tidak makmum dengan imam yang menyempurnakan sholat walaupun dalam sebagian juznya sholat.

FASHAL SHOLAT JUM’AT
(فصل) شروط الجمعة ستة أن تكون كلها في وقت الظهر وأن تقام في خطة البلد وأن تصلي جماعة وأن يكونوا أربعين أحرارا ذكورا بالغين مستوطنين وأن لا تسبقها ولا تقارنها جمعة في تلك البلد وأن يتقدمها خطبتان .
Syarat sahnya sholat jum’ah ada enam, yaitu  :

1.      Sholatnya secara keseluruhan dilakukan pada waktu sholat dzuhur
2.      Didirikan pada lingkup perkampungan (kota atau desa)
3.      Dikerjakan secara berjama’ah
4.      Jama’ahnya minimal berjumlah 40 orang yang kesemuanya merdeka, laki-laki, baligh, istithon (menetap didaerah tersebut dengan tidak pindah-pindah)
5.      Tidak didahului atau bersamaan dengan sholat jum’at lain didaerah tersebut
6.      Didahului dengan dua khutbah

FASHAL RUKUN KHUTBAH

(فصل)أركان الخطبتين خمسة حمد الله فيهما والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيهما والوصية بالتقوى فيهما وقراءة آية من القرآن في إحداهما والدعاء للمؤمنين والمؤمنات في الأخيرة .

Rukun dua khutbah jum’at ada lima, yaitu  :

1.      Membaca hamdalah pada kedua khutbah
2.      Membaca sholawat atas nabi Muhammad saw pada kedua khutbah
3.      Memberikan wasiat taqwa kepada Alloh SWT pada kedua khutbah
4.      Membaca sebagian ayat Al-Qur’an pada salah satu khutbah
5.      Berdo’a untuk orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan pada khutbah yang terakhir

SYARAT SAHNYA DUA KHUTBAH

(فصل) شروط الخطبتين عشرة  الطهارة عن الحدثين الأصغر والأكبر والطهارة عن النجاسة في الثوب والبدن والمكان وستر العورة والقيام على القادر والجلوس بينهما فوق طمأنينة الصلاة والموالاة بينهما وبين الصلاة وأن تكون بالعربية وأن يسمعهما أربعين وأن تكون كلها في وقت الظهر

Syarat sahnya dua khutbah jum’at ada sepuluh, yaitu   :

1.      Suci dari hadats besar dan kecil
2.      Suci dari najis pada pakaian, badan dan tempatnya
3.      Menutup aurat
4.      Berdiri bagi yang mampu
5.      Duduk diantara kedua khutbah diatas tumakninahnya sholat
6.      Terus menerus diantara kedua khutbah
7.      Terus menerus diantara kedua khutbah dan sholat
8.      Adanya khutbah dilakukan dengan menggunakan bahasa Arab
9.      Memperdengarkan kedua khutbah kepada 40 orang (paling sedikit)
10.  Adanya khutbah seluruhnya dilakukan pada waktu dzuhur

FASHAL MENGURUS JANAZAH

(فصل) الذي يلزم للميت أربع خصال غسله وتكفينه والصلاة عليه ودفنه
Perkara yang wajib dalam mengurus janazah ada empat, yaitu  :

1.      Memandikannya
2.      Mengkafaninya (membungkus janazah)
3.      Mensholatinya
4.      Menguburkanya

FASHAL TATA CARA MEMANDIKAN JANAZAH

(فصل) أقل الغسل تعميم بدنه بالماء وأكمله أن يغسل سوأتيه وأن يزيل القذر من أنفه وأن يوضئه وأن يدلك بدنه بالسدر وأن يصب الماء عليه ثلاثا

Cara memandikan janazah (yang sudah dianggap sah) minimalnya yaitu, dengan mengalirkan air secara merata keseluruh badan. Adapun cara yang sempurna yaitu, dengan membasuh kedua kemaluannya, menghilangkan kotoran dari hidungnya, mewudlukannya, menggosok-gosok badanya dengan daun bidara (kelor), dan menuangkan air keseluruh badan sebanyak tiga kali.

FASHAL MENGKAFANI JANAZAH

(فصل) أقل الكفن ثوب يعمه وأكمله للرجال ثلاث لفائف وللمرأة قميص وخمار وإزار ولفافتان

Cara yang paling ringan mengkafani janazah (yang sudah dianggap cukup menurut syara’) yaitu, memakai satu pakaian yang bisa mencakup seluruh badan.
Adapun cara yang paling sempurna jika mayit laki-laki yaitu, membungkus janazah dengan tiga lapis, dan jika mayyit wanita, yaitu dengan satu gamis (baju kurung), satu kerudung, satu kain tapih (jarit) dan ditambah dua lapis.

FASHAL RUKUN JANAZAH

(فصل) أركان صلاة الجنازة سبعة الأول النية الثاني أربع تكبيرات الثالث القيام على القادر الرابع قراءة الفاتحة الخامس الصلاة على النبى صلى الله عليه وسلم بعد الثانية السادس الدعاء للميت بعد الثالثة السابع السلام
Rukun sholat janazah ada tujuh, yaitu  :

1.      Niat
2.      Takbir empat kali
3.      Berdiri bagi yang mampu
4.      Membaca surat Al-fatihah (setelah takbir yang pertama)
5.      Membaca sholawat atas nabi Muhammad saw (setelah takbir kedua)
6.      Mendo’akan mayit (setelah takbir ketiga)
7.      Uluk salam setelah takbir yang keempat

FASHAL CARA MENGUBUR JANAZAH

(فصل) أقل الدفن حفرة تكتم رائحته وتحرسه من السباع وأكمله قامة وبسطة ويوضع خده على التراب ويجب توجيهه إلى القبلة

Cara mengubur mayit (yang sudah dianggap cukup) paling sedikit yaitu dengan memendamnya dalam lobang galian yang sekiranya bisa menyimpan bau mayat dan menjaganya dari binatang buas.
Adapun cara yang sempurna yaitu dengan memendamnya dalam lobang galian yang dalamnya setinggi orang berdiri sambil melambaikan tanganya  (+ 2 meter), pipinya diletakan pada tanah dan wajib dihadapkan kearah kiblat.

FASHAL ALASAN MEMBONGKAR KUBURAN

(فصل) ينبش الميت لأربع خصال للغسل إذا لم يتغير ولتوجيهه إلى القبلة وللمال إذا دفن معه والمرأة إذا دفن جنينها معها وأمكنت حياته

Mayat boleh dibungkar kuburanya karena empat perkara, yaitu  :
1.      Untuk dimandikan (ketika dikubur belum dimandikan) dengan syarat apabila jasadnya belum berubah (rusak)
2.      Untuk dihadapkan kearah kiblat (jika yakin ketika dikubur belum dihadapkan kearah kiblat)
3.      Karena ada harta benda yang ikut terkubur bersamaan mayit, (dibongkar untuk mengambilnya)
4.      Karena mayit perempuan yang sedang hamil apabila janinnya ikut terkubur bersamanya dan dimungkinkan janinnya masih hidup.

FASHAL MEMINTA PERTOLONGAN
(فصل) الإستعانات أربع خصال مباحة وخلاف الأولى ومكروهة وواجبة فالمباحة هي تقريب الماء وخلاف الأولى هي صب الماء على نحو المتوضئ والمكروهة هي لمن يغسل أعضاءه  والواجبة هي للمريض عند العجز

Hukum memberi pertolongan  ada empat, yaitu  :

1.      Mubah
2.      Khilaful aula
3.      Makruh
4.      Wajib

Adapun memberi pertolongan yang hukumnya mubah yaitu mendekatkan air pada orang yang akan berwudlu, dan yang khilaful aula yaitu menuangkan air pada orang yang wudlu, dan yang makruh yaitu bagi orang yang membasuh anggauta badan orang yang berwudlu, dan yang wajib yaitu bagi orang yang sakit ketika tidak mampu.

FASHAL HARTA BENDA YANG WAJIB DIZAKATI

(فصل) الأموال التي تلزم فيها الزكاة ستة أنواع النعم والنقدان والمعشرات وأموال التجارة وواجبها ربع عشر قيمة عروض التجارة والركاز والمعدن
Harta benda yang wajib dizakati ada enem, yaitu  :

1.      Hewan ternak (unta, sapi, kerbau, kambing)
2.      Emas dan perak (Harta simpanan)
3.      Harta benda yang zakatnya 10% (Biji-bijian yang menjadi makanan pokok dan buah-buahan semisal gandum, padi, buah kurma dan sejenisnya).
4.      Harta perdagangan, adapun yang wajib dikeluarkan adalah 4/10 (empat persepuluh) dari nilai harta perdagangan (2,5 %)
5.      Harta Rikaz (harta karun/yang terpendam dari peninggalan zaman jahiliyyah) dikeluarkan zakatnya seketika 20 %
6.      Hasil pertambangan emas atau perak (2,5 %)

FASHAL SEBAB WAJIBNYA PUASA ROMADLON

(فصل) يجب صوم رمضان بأحد أمور خمسة أحدها بكمال شعبان ثلاثين يوما وثانيها برؤية الهلال في حق من رآه وان كان فاسقا وثالثها بثبوته في حق من لم يره بعدل شهادة ورابعا باخبار عدل رواية موثوق به سواء وقع في القلب صدقه أم لا أوغير موثوق به إن وقع في القلب صدقه وخامسها بظن دخول رمضان بالإجتهاد فيمن اشتبه عليه ذلك

Puasa Romadlon wajib dilaksanakan dengan adanya salah satu dari lima sebab, yaitu  :
1.      Sempurnanya bulan Sya’ban genap 30 hari
2.      Melihat hilal (bulan sabit yang muncul pertama kali setelah bulan tidak memantulkan cahaya sama sekali), bagi orang yang melihatnya walaupun dia orang fasik
3.      Isbat (ketetapan pemerintah) bagi orang yang tidak melihat hilal dengan berdasarkan saksi mata yang adil (tidak fasik).
4.      Khabar beritanya orang adil yang dapat dipercaya sama halnya dalam hati membenarkanya atau tidak, atau khabar beritanya orang adil yang tidak dapat dipercaya tapi dalam hati membenarkanya.
5.      Perkiraan masuknya bulan Romadlon dengan dasar ijtihad bagi orang yang ragu dengan masuknya bulan Romadlon.

FASHAL SYARAT SAHNYA PUASA

(فصل) شروط صحته أربعة أشياء إسلام  وعقل ونقاء من نحو حيض وعلم بكون الوقت قابلا للصوم

Syarat sahnya menjalankan puasa ada empat, yaitu  :
1.      Islam
2.      Berakal sehat
3.      Suci dari haid dan nifas
4.      Mengetahui adanya waktu boleh untuk berpuasa.

FASHAL SYARAT WAJIBNYA BERPUASA

(فصل) شروط وجوبه خمسة اشياء اسلام وتكليف وإطاقة وصحة وإقامة
Syarat wajib menjalankan puasa ada lima, yaitu  :
1.      Islam
2.      Mukallaf
3.      Kuat (mampu)
4.      Sehat
5.      Mukim (tidak dalam perjalanan jauh)

FASHAL RUKUNNYA PUASA

(فصل) أركانه ثلاثة أشياء نية ليلا لكل يوم في الفرض وترك مفطر ذاكرا مختارا غير جاهل معذور وصائم .

Rukunnya puasa ada tiga hal, yaitu  :
1.      Niat diwaktu malam untuk setiap harinya dalam puasa wajib
2.      Meninggalkan segala perkara yang membatalkan puasa secara sadar (ingat), dengan kemauan sendiri, tidak karena bodoh yang diterima menjadi udzur (mengerti hukumnya)
3.      Orang yang berpuasa.

FASHAL WAJIBNYA KAFARAT, QODLO DAN FIDYAH

(فصل) يجب مع القضاء للصوم الكفارة العظمى والتعزير على من أفسد صومه في رمضان يوما كاملا بجماع تام آثم به للصوم

Diwajibkan bagi orang yang membatalkan puasa sehari penuh dibulan suci Romadlon dengan bersetubuh (jima’) yang sempurna, untuk membayar kafarat ‘udzma serta qodlo dan ta’zir (teguran keras) karena telah merusak puasa.

Ket : Membayar kafarat dilakukan dengan memerdekakan hamba sahaya (budak) apabila tidak mampu dengan berpuasa selama dua bulan penuh secara terus menerus dan apabila tidak mampu dengan memberi makan 60 orang miskin, setiap orang miskin satu mud (7 ons) dari makanan pokok.

BAB WAJIBNYA IMSAK DAN QODLO

ويجب مع القضاء الإمساك للصوم في ستة مواضع : الأول في رمضان لا في غيره على متعد بفطره، والثاني على تارك النية ليلا في الفرض، والثالث على من تسحر ظانا بقاء الليل فبان خلافة أيضا ، والرابع على من افطر ظانا الغروب فبان خلافه ايضا ، والخامس على من بان له يوم ثلاثين من شعبان أنه من رمضان ، والسادس على من سبقه ماء المبالغة من مضمضة واستنشاق

Dan diwajibkan imsak (menahan diri dari makan, minum dan segala perkara yang memaalkan puasa seperti halnya orang yang berpuasa) serta mengqodlo puasanya pada enam tempat, yaitu :
1.    Pada bulan Romadlon tidak pada bulan yang lain, bagi orang yang membatalkan puasa dengan melampaui batas (ceroboh).
2.    Pada puasa fardlu, bagi orang yang meninggalkan niyat pada malam hari
3.    Bagi orang yang sahur dengan beranggapan bahwa waktu masih malam, dan pada kenyataanya waktu sudah imsak.
4.    Bagi orang yang berbuka puasa dengan beranggapan bahwa matahari telah terbenam, dan pada kenyataanya matahari belum terbenam
5.    Bagi orang yang beranggapan bahwa hari itu tanggal 30 Sya’aban, dan pada kenyataanya hari itu sudah tanggal 1 Romadlon
6.    Bagi orang yang terlanjur meminum air dari berkumur atau menghisap air kehidung ketika berwudlu.

FASHAL PERKARA YANG MEMBATALKAN PUASA

(فصل) يـبطل الصوم : بردة وحيض ونفاس أو ولادة وجنون ولو لحظة وبإغماء وسكر تعدى به إن عمَّا جميع النهار

Perkara yang membatalkan puasa ada tujuh, yaitu  :
1.    Murtad
2.    Haidl
3.    Nifas
4.    Melahirkan
5.    Gila (walaupun hanya sebentar)
6.    Pingsan dan
7.    Mabuk yang disengaja apabila terjadi sehari penuh.

FASHAL HUKUM MEMBATALKAN PUASA

(فصل) الافطار فى رمضان أربعة انواع  : واجب كما فى الحائض والنفسآء جآئز كما فى المسافر والمريض لاولا  كما فى المجنون محرم كمن أخر قضآء رمضان مع تمكنه حتى ضاق الوقت عنه
Hukum membatalkan puasa (ifthor) ada empat, yaitu :
1.    Wajib yaitu berbuka puasa bagi wanita yang sedang haidl atau nifas
2.    Jawaz (diperbolehkan) yaitu berbuka puasa bagi orang yang sedang dalam perjalanan (musafir) dan orang yang sakit
3.    Tidak wajib juga tidak haram yaitu berbuka puasa bagi orang gila
4.    Haram yaitu berbuka puasa bagi orang yang mengakhirkan qodlo puasa Romadlon sedangkan dia mampu melaksanakanya sehingga waktu untuk mengqoodlonya habis (datang bulan Romadlon berikutnya)

MACAM-MACAM IFTHOR
وأقسام الافطار أربعة أيضا أولها ما يلزم فيه القضاء والفدية وهو   إثنان الاول الافطار لخوف على غيره والثانى الافطار مع تأخير قضآء مع إمكانه حتى يأتي رمضان أخر وثانيها مايلزم فيه القضاء دون الفدية وهو يكثر كمغمى عليه وثالثها ما يلزم فيه الفدية دون القضآء وهو شيخ كبير ورابعها لاولا وهو المجنون الذى لم يتعد بجنونه
Macam-macam ifthor (membatalkan puasa atau tidak puasa sama sekali) ada empat, yaitu  :
1.    Ifthor yang mewajibkan qodlo dan fidyah, ada dua macam yaitu : Tidak berpuasa karena khawatir adanya perkara yang menimpa terhadap orang lain (misalnya wanita yang menyusui yang mengkawatirkan anaknya) dan ifthor bagi orang yang menunda qodlo puasa romadlon sampai datangnya bulan romadlon tahun berikutnya.
2.    Ifthor yang mewajibkan qodlo tidak mewajibkan fidyah, macamnya banyak seperti orang yang pinsan, orang yang dalam perjalanan dll
3.    Ifthor yang mewajibkan fidyah tidak mewajibkan qodlo, yaitu ifthor bagi orang tua renta yang sudah tidak mampu berpuasa
4.    Ifthor yang tidak mewajibkan qodlo dan fidyah, yaitu ifthor bagi orang gila

FASHAL PERKARA YANG TIDAK MEMBATALKAN PUASA

(فصل) الذى لايفطر مما يصل الى الجوف سبعة أفراد ما يصل الجوف بنسيان أو جهل أو إكراه وبجريان ريق بما بين اسنانه وقد عجز عن مجه لعذره وما وصل الى الجوف وكان غبار طريق وما وصل اليه وكان غربلة دقيق اوذبابا طائرا أو نحوه
Perkara yang telah masuk kedalam perut akan tetapi tidak membatalkan puasa ada tujuh macam, yaitu  :
1.      Perkara (makanan atau miuman) yang masuk kedalam perut dalam keadaan lupa
2.      Perkara (makanan atau miuman) yang masuk kedalam perut dalam keadaan bodoh
3.      Perkara (makanan atau miuman) yang masuk kedalam perut dalam keadaan dipaksa
4.      Tertelanya air liur dengan membawa perkara yang ada diantara sela-sela gigi dan orang tersebut tidak mampu meludahkanya karena ada udzur
5.      Perkara yang masuk kedalam perut berupa debu jalanan
6.      Perkara yang masuk kedalam perut berupa tepung yang beterbangan
7.      Perkara yang masuk kedalam perut berupa lalat yang beterbangan atau sejenisnya.

PENUTUP

نسأل الله الكريم بجاه نبيه الوسيم أن يخرجنى من الدنيا مسلما ووالديَّ وأحبآئى ومن اليّ إنتمى وأن يغفر لى ولهم مقحمات ولمما وصلى الله  على سيدنا محمد بن عبد الله بن عبد المطلب بن هاشم بن عبد مناف  رسول الله الى كافة الخلق رسول الملاحم حبيب الله الفاتح الخاتم وآله وصحبه أجمعين. والحد لله رب العالمين.
Kami memohon kepada Alloh SWT yang maha mulia dengan wasilah derajat nabi-Nya saw yang agung, sudilah kiranya mengeluarkan kami dari dunia ini dalam keadaan islam dan kedua orang tuaku, orang-orang yang aku sayangi dan seluruh keturunanku. Dan sudilah kiranya mengampuni dosa dan kesalahanku dan mereka.
Semoga Alloh SWT selalu melimpahan rahmat-nya kepada junjungan kita nabi Muhammad bin Abdulloh bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abdul Manaf yang menjadi utusan Alloh SWT kepada semua makhluk, yang menjadi utusan barisan perang, dia kekasih Alloh SWT, dia pembuka sekaligus penutup para nabi, dan muda-mudahan terlimpahkan atas keluarga dan para shohabatnya. Segala puji bagi Alloh SWT tuhan semesta alam.